Jumat, 22 Mei 2015

Tips Sebelum Bertraveling

Sebelum meninggalkan rumah, wajib hukumnya meriset harga tiket, pilihan penginapan, jam operasional transportasi umum, serta detil seperti tempat rawan kejahatan dan modus pencopetan.

Riset sedetil mungkin
Riset sedetil mungkin via swissnomads.com
Lakukan riset terlebih dulu tentang semuanya: harga tiket menuju ke tempat tujuanmu, akomodasi, tarif dan jam operasional transportasi umum di sana, rute dan harga tiket masuk tempat wisata—pokoknya semuanya. Berterimakasihlah pada teknologi internet, karena menelusuri blog-blog traveler untuk menemukan acuan jadi lebih mudah.
Kamu juga bisa melemparkan pertanyaan ke forum yang relevan, misalnya ke forum backpacker. Atau, jika kamu punya teman yang pernah mengunjungi destinasi liburanmu, jangan ragu buat bertanya pada mereka.


2. Buatlah anggaran serta rencana perjalanan selengkap mungkin, dengan perkiraan waktu perjalanan dan uang yang perlu kamu sisihkan.

Bikin anggaran dan itinerary lengkap
Bikin anggaran dan itinerary lengkap via sofawned.com
Anggaran dan rencana perjalanan adalah panduanmu selama perjalanan berlangsung. Ingat, lho, kamu sendirian, jadi gak mungkin kamu tanya, “Habis ini kita ke mana, ya?”
Dalam panduanmu itu, pastikan kamu sudah mendetilkan rencana perjalanan dari awal bangun pagi hingga kembali lagi ke penginapan. Rencanakan, mau naik apa untuk pindah dari destinasi wisata yang satu ke destinasi yang lainnya? Berapa uang yang harus disisihkan untuk makan?

Namanya panduan, tentu gak wajib kamu jalani seratus persen. Asyik juga bukan jika kamu menemukan hal seru yang gak terduga selama di jalan, atau diajak orang lokal berkunjung ke rumahnya? Tapi setidaknya, jika sudah punya panduan mau ke mana hari itu, kamu akan selalu punya pilihan mau melangkahkan kaki ke mana setelah satu destinasi wisata habis kamu jelajahi.


3. Belajar cara packing seringan mungkin. Ingat, tidak akan ada yang membantu membawa barang bawaanmu.

Packing seringan mungkin
Packing seringan mungkin via blog.christopherrcooper.com
Sebagai backpacker solo, mau gak mau kamu mesti menenteng semua barangmu sendirian, terutama saat bergerak dari dan menuju tempat menginap maupun berpindah kota. Nah, mempraktekkan untuk membawa beban seringan mungkin ini memang gampang-gampang susah. Seringkali kamu tergoda buat membawa barang-barang yang sebenarnya gak diperlukan, sehingga berakhir dengan bawaan yang kebanyakan.
Beban yang ringan membuat kamu gampang bermanuver dari satu tempat ke tempat lain. Jumlah bawaan memang tergantung dari lamanya perjalananmu, tapi hindari membawa stok pakaian untuk lebih dari seminggu. Toh bisa kamu cuci, ‘kan? Membawa beban yang ringan juga membuatmu gak terlalu tampak seperti turis yang mudah jadi target penipuan.


4. Mumpung sendirian, saatnya mencoba traveling ala Couchsurfing dan memperluas jejaring dengan numpang di tempat orang.

Mumpung sendirian, jangan ragu untuk numpang
Mumpung sendirian, jangan ragu untuk numpang via theplanetd.com
Couchsurfing adalah situs jejaring di mana kamu bisa menemukan sesama traveler dari berbagai belahan dunia yang menyediakan rumahnya sebagai tempat singgah traveler lain. Lewat Couchsurfing, kamu bisa berinteraksi langsung dengan warga lokal sekaligus mendapatkan tempat menginap gratis. Malah, kalau si tuan rumah lagi gak sibuk, kamu berkesempatan untuk diajak jalan-jalan dengan tour guide terpercaya, yaitu mereka sendiri.
Jangan khawatir, Couchsurfing ini termasuk sangat aman kok. Sebelum menentukan kamu mau menginap di mana, kamu bisa mengecek testimoni-testimoni orang lain yang pernah mampir di rumah mereka. Kamu juga bisa menggunakan Couchsurfing untuk liburan ke mana saja, tidak harus ke luar negeri. Banyak juga Couchsurfer sesama orang Indonesia yang akan bersedia menampungmu.
Saat traveling sendirian, berjejaring ala Couchsurfing ini bisa jadi andalan. Selain kamu gak makan tempat karena cuma sendiri, kamu juga bisa lebih intim dalam berinteraksi. Coba kalau kamu datang berombongan, belum tentu kamu diterima buat singgah di rumah orang, bisa tekor tuan rumahnya. Selain Couchsurfing, sebagian anggota forum komunitas backpacker lokal juga biasanya mau menyediakan tempat singgah buatmu.


5. Baiklah kalau kamu tak mau menumpang di tempat orang. Kalau begitu, temukan penginapan ala hostel yang punya ruang bersama.

Bercengkerama bareng travgeler lain sambil bikin sarapan
Bercengkerama bareng travgeler lain sambil bikin sarapan via zasmiarel.wordpress.com
Kamu akan sulit menemukan sesama solo traveler jika tinggal di hotel yang privat. Coba aja pilih hostel yang menyediakan dorm, homogen maupun campur, yang lengkap dengan ruang komunal seperti dapur maupun ruang rekreasi. Di sanalah kamu akan menemukan sesama traveler yang bisa diajak kenalan dan berbagi cerita. Siapa tahu, kamu menemukan teman yang satu tujuan sehingga bisa dijadikan rekan perjalanan untuk sementara?


6. Usahakan kamu sampai ke kota tujuanmu di siang hari. Dengan ini, mencari penginapan akan lebih mudah — keliling kota pun lebih aman.

Sampai di kota tujuan siang hari
Sampai di kota tujuan siang hari via darkimberly.wordpress.com
Dengan sampai di saat hari terang, kerepotan-kerepotan yang kadang gak diperlukan bisa dihindari. Misalnya, kamu gak repot cari angkutan umum untuk menuju tempat kamu menginap. Resepsionis penginapan juga pasti buka, jadi kamu gak perlu terpaksa tidur di stasiun atau terminal. Atau, jika kamu dijemput dan numpang di tempat orang, setidaknya kamu bisa menghindari rasa gak enak seperti bila kamu sampai larut malam atau dini hari.
Selain itu, kamu juga bisa mengakali penginapan dengan tidur selama perjalanan di malam hari dan sampai esok harinya. Kota asing yang baru pertama kali kamu singgahi juga terlihat lebih aman di siang hari.


7. Sebelum sampai ke kota tujuan, bikin peta kecil berisi jalan menuju penginapan agar kamu gak terlihat celingukan di tempat asing.

Jangan sampai terlihat celingukan
Jangan sampai terlihat celingukan via lulu-sulastri.blogspot.com
Sesampainya di kota tujuan, hindari terlihat celingukan kayak turis di tempat asing. Bertindaklah layaknya warga lokal yang udah mengenal medan. Hindari membuka peta yang lebarnya segede gaban atau kitab tebal Lonely Planet yang kamu beli mahal-mahal di toko buku terkenal.
Aplikasi map di smartphonemu bisa dipakai sebagai penunjuk arah. Atau, persiapkan beberapa peta kecil sederhana di secarik kertas notes yang masing-masing menunjukkan arah menuju penginapan maupun tempat-tempat wisata yang akan kamu tuju. Hal ini membuat kamu gak tampak mencolok, terutama kalau kamu sedang berjalan kaki.


8. Pisahkan uang tunai dan kartu ATM kamu. Sediakan softcopy dan hardcopy dari dokumen-dokumen pentingmu.

Simpan uang cadangan di tempat terpisah
Simpan uang cadangan di tempat terpisah via www.instructables.com
Selama jalan-jalan, simpan uang tunai dan kartu debit atau kredit—kalau punya lebih dari satu—di tempat yang berbeda, misalnya sembunyikan di sabuk atau kaos kaki. Tinggalkan juga sejumlah uang tunai dan kartu ATM cadangan di dalam tas yang kamu tinggal di loker penginapan. Seandainya dompetmu hilang atau kecopetan, kamu gak terlalu panik karena punya cadangannya.
Penting juga buat punya softcopy dan hardcopy dari surat-surat penting, seperti paspor, KTP dan tanda pengenal lainnya. Simpan sebagian hardcopy di keril, dan unggah softcopy ke cloud biar bisa kamu akses dari mana saja.


9. Catat nomor telepon penting dari kota yang kamu kunjungi. Simpan pula nomor telepon orang-orang terdekat sebagai kontak darurat.

Catat nomor telepon penting
Catat nomor telepon penting via parade.com
Penting banget buat mencatat nomor-nomor telepon penting kota yang kamu singgahi, terutama tempat menginap, polisi dan rumah sakit. Dan jangan cuma dicatat di HP aja, catat juga di secarik kertas. Catat juga nomor telepon orang-orang terdekat lalu simpan di dompet, tas, dan sakumu. Secarik kertas ini bisa sangat berguna jika terjadi sesuatu sama kamu, misalnya tiba-tiba pingsan atau kecelakaan, biar orang yang menolongmu bisa langsung mengabari mereka.
Ya, semoga saja kamu gak pernah mengalami kejadian seperti itu. Tapi antisipasi sebelum kejadian juga gak ada salahnya, ‘kan?


10. Saat traveling sendirian, jadi banci sosmed justru sangat disarankan. Bukan untuk pamer, namun untuk memberi petunjuk pada keluargamu seandainya terjadi sesuatu padamu.

Update kegiatan jalan-jalanmu di sosmed
Update kegiatan jalan-jalanmu di sosmed via travelswithmay.blogspot.com
Lakukan live tweet atau update status di jejaring sosial semua kegiatanmu selama melakukan solo traveling, kalo perlu disertai lokasinya. Bukannya buat pamer, tapi kalo terjadi apa-apa sama kamu atau tiba-tiba kamu gak bisa dihubungi, orang-orang terdekatmu tahu ke mana mereka mesti mulai mencari. Sekali lagi, bukan berarti traveling sendirian itu berbahaya; ini adalah antisipasi demi kenyamananmu bepergian sendiri.
Kalau menurutmu cara itu terlalu mencolok, setidaknya kabari mereka lewat pesan singkat. Bahkan, kamu juga disarankan untuk mengirimkan detil itinerary perjalananmu pada mereka. Jadi, posisimu bisa selalu terpantau.


11. Penting bagimu untuk selalu mengingat momen ini. Jangan cuma mengambil foto pemandangan, lawan rasa gengsimu dan selfie-lah sesekali.

Bikin foto selfie yang epik kayak gini.
Bikin foto selfie yang epik kayak gini. via www.dose.com
Keluarga dan teman-temanmu pasti lebih suka melihat foto liburan yang tampak kamunya. Jadi, selain mengambil banyak foto pemandangan, landmark, dan tempat-tempat wisata, gak ada salahnya berfoto selfie sesekali. Toh, gak ada yang bakal fotoin kamu kalo bukan kamu sendiri, ‘kan?


12. Kamu akan bertemu orang-orang baik di perjalanan. Namun, dirimu tetaplah satu-satunya orang yang bisa kamu andalkan. Ikuti naluri — tetap hati-hati. Semoga perjalananmu lancar.

Taklukkan dirimu sendiri
Taklukkan dirimu sendiri via blog.bucketlistly.com
Traveling sendirian itu punya banyak arti. Jika sebelumnya kamu terbiasa mengandalkan orang lain selama traveling, inilah saatnya kamu berusaha sendiri. Selain belajar menaklukkan diri sendiri, kamu juga belajar mendengarkan naluri.
Sebagian besar orang tentu berniat baik padamu. Tapi, jangan gampang percaya sama orang lain. Satu-satunya yang bisa kamu percaya adalah dirimu sendiri. Makanya, mendengarkan nalurimu itu penting. Ketika sesuatu terasa gak beres, sebaiknya segera menghindar dan pergi dari sana.

0 komentar:

Posting Komentar