This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 18 Februari 2015

JURNAL PENYESUAIAN

A. PENGERTIAN
jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun) agar menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan.
adapun tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah:
1. agar pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan modal menunjukkan keadaan yang sebenarnya
2. agar akun-akun nominal, yaitu akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu periode dan menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
B. AKUN-AKUN YANG MEMERLUKAN PENYESUAIAN
adapun transaksi yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian adalah:
1. penyesuaian penyusutan aktiva tetap
2. penyesuaian dibayar dimuka
3. penyesuaian pemakaian perlengkapan
4. penyesuaian pendapatan dibayar dimuka
5. penyesuaian biaya yang masih harus dibayar
6. penyesuaian pendapatan yang akan diterima
C. CARA MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN
 1. penyusutan aktiva tetap dengan metode garis lurus
mesin disusutkan dengan metode garis lurus dan diketahui harga perolehan mesin Rp 400.000.000 taksiran umur ekonomis 5tahun dan taksiran nilai residu Rp 40.000.000
Depresiasi= (HP-NR) / UE = (400.000.000 – 40.000.000) / 5 th
= 360.000.000 / 5
= 72.000.000
AJP :
Biaya penyusutan mesin (D)          72.000.o00
akumulasi Penyusutan Mesin (K)                             72.000.000
2. biaya dibayar dimuka 
dibayar asuransi dengan masa 1 tahun (1 September 2011 – 1 September 2012) sebesar 6.000.000 dicatat dengan menggunakan pendekatan harta/ neraca dan pendekatan biaya/ laba rugi
Pendekatan Neraca/ Harta
– saat pembayaran dimuka
JU :
Asuransi dibayar dimuka (D)        6.000.000
Kas (K)                                                                                    6.000.000
– saat penyesuaian
perhitungan 4/12 x 6.000.000 = 2.000.000
AJP :
Biaya Asuransi (D)                                    2.000.000
Asuransi Dibayar Dimuka (K)                                       2.000.000
Pendekatan Biaya/ Laba Rugi
– saat pembayaran dimuka
JU :
Biaya Asuransi (D)                                    6.000.000
Kas (K)                                                                                    6.000.000
– saat penyesuaian
perhitungan 8/12 x 6.000.000 = 4.000.000
AJP :
Asuransi Dibayar Dimuka (D)               4.000.000
Biaya Asuransi (K)                                                          4.000.000
3. pemakaian perlengkapan
perlengkapan service pada Neraca Saldo adalah 5.000.000, menurut data penyesuaian tanggal 31 Desember 2011 perlengkapan yang masih tersisa adalah 1.000.000
perhitugan : 5.000.000 – 1.000.000= 4.000.000
AJP :
Biaya Perlengkapan (D)                      4.000.000
Perlengkapan(K)                                                        4.000.000
4. pendapatan diterima dimuka
Diterima pendapatan sewa ruko untuk 1 tahun (1 oktober 2011-1 oktober 2012) sebesar 20.000.000 dan dicatat menggunakan pendekatan Hutang/ Neraca dan pendekatan Pendapatan/ Laba Rugi
Pendekatan Neraca/ Harta
– saat penerimaan pendapatan
JU :
Kas (D)                                                    20.000.000
Pendapatan sewa dibayar dimuka(K)                  20.000.000
– saat penyesuaian
perhitungan 3/12 x 20.000.000 = 5.000.000
AJP :
Pendapatan sewa diterima dimuka (D)   5.000.000
pendapatan sewa (K)                                                            5.000.000
Pendekatan Biaya/ Laba Rugi
– saat penerimaan pendapatan
JU :
Kas (D)                                                            20.000.000
Pendapatan sewa (K)                                                                20.000.000
– saat penyesuaian
perhitungan 9/12 x 20.000.000 = 15.000.000
AJP :
Pendapatan sewa (D)                             15.000.000
pendapatan sewa diterima dimuka (K)                         15.000.000
5. biaya yang masih harus dibayar
Tanggal 31 desember 2011 terdapat 4 orang karyawan yang belum menerima gaji @500.000
perhitungan 4 x 500.000 = 2.000.000
AJP :
Biaya Gaji(D)                                              2.000.000
Gaji yang masih harus dibayar (K)                                    2.000.000
6. pendapatan yang akan diterma
tanggal 31 Desember terdapat bunga yangmasih harus dibayar senilai 1.000.000
AJP :
Bunga yang akan diterima (D)             1.000.000
Pendapatan Bunga (K)                                                         1.000.000

Buku besar

Buku Besar

Buku besar (ledger) adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan (accounts). Akun (rekening) tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Dengan demikian, akun merupakan kumpulan informasi dalam sebuah sistem akuntansi. Misalnya, kas dicatat dalam akun kas, piutang dicatat dalam akun piutang, tanah dicatat dalam akun tanah, dan sebagainya untuk akun�akun yang termasuk dalam kelompok akun aktiva. Kelompok akun kewajiban akan dijumpai akun hutang, pinjaman jangka panjang, dan lain-lain sesuai dengan jenis kewajiban tersebut. Demikian pula, modal dicatat dalam akun ekuitas.
            Buku Besar terbagi menjadi Buku Besar Umum (general Ledger) dan Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger). Sistem Buku Besar Umum menampilkan proses transaksi untuk Buku Besar Umum dan Siklus Pelaporan Keuangan. Sistem Buku Besar Umum mempunyai beberapa tujuan, yaitu untuk:
1.
2.
3.
4.
5.
mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.
memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.
menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun.
mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.
menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap periode akuntansi.
 Adapun fungsi dari Sistem Buku Besar Umum adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengumpulkan data transaksi.
Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi dan akun.
Memvalidasikan transaksi yang terkumpul.
Meng-update-kan akun Buku Besar Umum dan File transaksi.
Mencatatkan penyesuaian terhadap akun.
Mempersiapkan laporan keuangan.
Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat rincian akun tertentu yang ada di Buku Besar Umum. Akun Buku Besar Umum yang rinciannya dicatat dalam Buku Besar Pembantu disebut Akun Pengawas (Controlling Account). Sedangkan akun-akun yang merinci akun pengawas disebut Akun Pembantu (Subsidiary Account). Dua buku besar pembantu yang umum adalah Buku Pembantu Kewajiban (Hutang) dan Buku Pembantu Piutang. Untuk entitas sektor publik, setiap akun bisa atau perlu dibuat buku besar pembantu karena mengingat luasnya akun-akun dalam setiap entitas. Untuk selanjutnya, buku besar umum sering disingkat menjadi buku besar dan buku besar pembantu yang disingkat dengan nama buku pembantu.
Pengunaan buku besar pembantu mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut:
1.     Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
2.    Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membanding-kan saldo dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku pembantu.
3.      Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengrjaan akuntansi.
4.   Memungkinkan pumbukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi kedalam buku pembantu.
5.      Bisa segera diketahui jumlah macam-macam elemen.
       Suatu instansi sektor publik memiliki kewajiban (hutang) kepada beberapa kreditor. Mekanisme monitoring hutang kepada masing-masing kreditor dilakukan melalui akun pengawas �Hutang� di buku besar umum. Akun ini digunakan untuk mencatat total kewajiban instansi kepada seluruh kreditor. Di samping itu, satu akun hutang secara terpisah disediakan kepada masing-masing kreditor itu dibuku besar pemantu. Akun-akun yang merupakan rincian dari akun pengawas hutang itu disebut akun pembantu hutang. Akun pengawas, sesuai dengan namanya, mengawasi jumlah keseluruhan hutang yang ada di akun pembantu. Saldo akun pengawas hutang harus sama dengan penjumlahan saldo-saldo akun pembantu hutang. Posting ke akun pengawas  dilakukan cukup sekali dalam satu periode tertentu (mingguan atau bulanan), sedangkan posting ke akun-akun pembantu dilakukan secara harian. Untuk entitas lain, Prosedur yang sama bisa dilakukan.
Contoh Bentuk Buku Besar yang Paling Sederhana
                                             NAMA AKUN                         
                                                                                                No. Akun
Tanggal
Keterangan
Ref
Jumlah
Tanggal
Keterangan
Ref
Jumlah
NAMA AKUN
SISI KIRI ATAU DEBET
SISI KANAN ATAU KREDIT
             Dalam persamaan dasar akuntansi, ada tiga kelompok akun yang dijumpai, masing-masing adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Pos pendapatan dan pos biaya dicatat dalam akun-akun tersendiri, yaitu akun pendapatan dan akun biaya. Masing-masing jenis akun yang tergabung dalam kelompok akun bersangkutan disediakan akun tersendiri.
            Aturan debet-kredit digunakan dalam pencatatan transaksi. Aturan ini digunakan untuk mencatat perubahan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan biaya dalam akun yang bersangkutan. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS + PENDAPATAN � BIAYA
Atau
AKTIVA + BIAYA = KEWAJIBAN + EKUITAS + PENDAPATAN
             Semua akun yang berada di ruas kiri (aktiva dan biaya) jika bertambah dicatat di sebelah kiri atau debet, dan jika berkurang dicatat di sebelah kanan atau kredit. Sedangkan untuk semua akun yang berada di ruas kanan (kewajiban, ekuitas, dan pendapatan) jika bertambah dicatat di sebelah kanan atau kredit, dan jika berkurang dicatat di sebelah kiri atau debet. Itulah aturan debet dan kredit.

Macam-Macam Jurnal dalam Akuntansi

PENCATATAN TRANSAKSI (JURNAL)
         Dalam perusahaan kita perlu mencatat setiap transaksi transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Akuntansi keuangan mencatatnya dalam sebuah jurnal agar setiap pengeluran tercatat secara rapi.
Macam-macam jurnal
1.     Jurnal umum
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi dalam perusahaan secara terperinci
2.     Jurnal khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi khusus dalam perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian.
Jurnal khusus terdiri dari :
a.     Jurnal Penjualan ( Sales Journal)
Jurnal Penjualan adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan penjualan barang secara kredit kepada Customer
 b.     Jurnal Pembelian ( purchases Journal)
Jurnal Pembelian adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan pembelian barang secara kredit kepada supplier.

                c.     Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Jurnal Pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap pengeluaran kas dalam suatu perusahaan
               d.     Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
Jurnal Penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap penerimaan kas dalam suatu perusahaan
              e.     Jurnal Umum (Memorial Journal)
Memorial Journal adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi diluar empat jurnal diatas.



 
f. Jurnal Pembalik ( Reversing Entries)
Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing entries. Jurnal penyesuian yang dibalik adalah:
1.      Hutang biaya
2.      Piutang Pendapatan
3.      Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan pendapatan
4.      Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya)
Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya saja sebagai berikut:
No.
Jenis AJP
Ayat Jurnal Penyesuaian
Jurnal Balik
1.
Hutang Biaya
Biaya Gaji
Hutang Gaji
100
100
Hutang Gaji
Biaya Gaji
100
100
2.
Piutang Bunga
Piutang Bunga
Pendapatan Bunga
150
150
Pendapatan Bunga
Piutang Bunga
150
150
3.
Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan Tiket
Pendapatan Tiket DD
200
200
Pendapatan Tiket DD
Pendapatan Tiket
200
200
4.
Biaya Dibayar Dimuka
Sewa Dibayar Dimuka
Beban Sewa
900
900
Beban Sewa
Sewa Dibayar Dimuka
900
900
g. Jurnal Penutup (Closing Entries)
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara.
Akibat penutupan ini maka rekening–rekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol.
Terdapat 4 (empat) jurnal penutup yang harus dibuat yaitu:
1.      Menutup rekening Pendapatan
Rekening
Debet
Kredit
Pendapatan
Ikhtisar Rugi/Laba
xxx
xxx
1.      Menutup rekening Beban
Rekening
Debet
Kredit
Ikhtisar Rugi/Laba
Beban
xxx
xxx
1.      Menutup rekening Ikhtisar Rugi/Laba
Rekening
Debet
Kredit
Ikhtisar Rugi/Laba
Modal
xxx
xxx
1.      Menutup rekening Prive
Rekening
Debet
Kredit
Modal
Prive
xxx
xxx
C. CONTOH
Berikut adalah data laporan Rugi laba suatu perusahaan:
Pendapatan…………………………………………………….
Beban telepon……………………………………………
Beban asuransi……………………………………………
Beban depresiasi……………………………………………
Beban gaji..……………………………………………………
Rp. 12.900.000,-
Rp. 1.000.000,-
Rp. 250.000,-
Rp. 9.000.000,-
Rp. 2.000.000,-
Jurnal penutup yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut:
JURNAL PENUTUP
Rekening
Debet
Kredit
Menutup Pendapatan:
Pendapatan
Ikhtisar Rugi/Laba
12.900.000
12.900.000
Menutup Beban:
Ikhtisar Rugi/Laba
Beban telepon
Beban asuransi
Beban depresiasi
Beban gaji
12.250.000
1.000.000
250.000
9.000.000
2.000.000
Menutup Ikhtisar Rugi/Laba:
Ikhtisar Rugi/Laba
Modal
650.000
650.000